Misteri Hilangnya Kapal Waratah
Sebuah misteri kembali terjadi di samudera. Sebuah kapal buatan Inggris dilaporkan menghilang. Kapal yang bernama SS Waratah ini telah menjadi misteri selama bertahun - tahun. Bagaimanakah kisahnya ?
SS Waratah ( kadang disebut juga sebagai Titanic Australia ) adalah sebuah kapal uap yang memiliki panjang kurang lebih 150 m. Kapal ini dibangun oleh Barclay Curle & Co di Whiteinch, Glasgow pada awal 1900-an. Kapal ini kemudian dibeli dan menjadi flagship dari Anchor Blue Line, sebuah perusahaan dalam bidang pelayaran.
SS Waratah merupakan sebuah kapal yang ditujukan sebagai transportasi umum maupun sebagai kapal kargo. Meskipun begitu, SS Waratah merupakan sebuah kapal mewah yang diperuntukkan bagi kaum - kaum elit. Kapal ini memilki 100 kabin dengan 8 kabin khusus tamu VVIP. Dilengkapi ruang musik mewah lengkap dengan penyanyinya. Selain itu, SS Waratah juga memiliki mesin pemurni air yang bisa menghasikan 5.500 galon air setiap harinya. Sayangnya, SS Waratah belum mengusung teknologi radio yang memadai.
Pada 5 Nopember 1908, SS Waratah memulai pelayaran perdananya. Kapal ini mulai berlayar dari London dengan membawa 756 penumpang. Pelayaran perdananya dipimpin oleh seorang kapten wanita bernama Yosua E. IIbery dengan pengalaman berlayar selama 30 tahun.
Namun, pada pelayaran perdananya SS Waratah mengalami kerusakan yang mengharuskannya kembali ke London. Di London pun, terjadi sengketa antara pemilik kapal dengan pihak pembangun.
Pada tanggal 27 April 1909, SS Waratah melakukan pelayaran keduanya. Kali ini, tujuannya adalah ke Australia. Setelah sampai di Australia, kapal berlabuh sebentar untuk memenuhi kebutuhan pelayaran selanjutnya.
Pada tanggal 1 Juli, SS Waratah bertolak dari Australia menuju London. Namun, SS Waratah harus berlabuh di Durban dan Cape Town dahulu.
Setelah sampai di Durban, kapal ini kembali melanjutkan perjalanannya ada tanggal 26 Juli 1909 dengan 211 Awak kapal. Pada hari kedua setelah bertolak dari Durban, cuaca buruk menimpa mereka. Hembusan angin pada saat itu mencapai 90 km per jam, ditambah ombak dengan ketinggian mencapai 9 m. Pada waktu itu, sebuah kapal bernama Uni Castle Line melihat kapal Waratah terjebak dalam badai. Mereka kemudian memberikan sinyal lampu, namun tidak ada balasan dari SS Waratah. Dari kejauhan, awak kapal Uni Castle Liner hanya melihat 3 huruf yaitu " TAH " karena dahsyatnya badai.
Masih pada malam yang sama, sebuah kapal yang bernama Harlow melihat SS Waratah sekitar 12 mil dibelakang mereka. Mereka melihat SS Waratah mengeluarkan asap dan cahaya dari kejauhan. Saat malam semakin larut, para awak kapal Harlow masih bisa melihat SS Waratah dan mereka melihat ada cahaya yang berkedip - kedip disekitar kapal itu, kemudian cahaya itu hilang. Sejak cahaya di SS Waratah yang diduga sebuah kebakaran itu menghilang, para awak kapal Harlow tidak pernah melihat kapal itu lagi. Konon, kapal itu masih belum ditemukan hingga saat ini. SS Waratah yang diperkirakan sampai di Cape Town pada tanggal 29 Juli 1909 ini tidak akan pernah sampai di tujuannya.
Upaya Pencarian
Pada awalnya, banyak yang meyakini bahwa SS Waratah masih terapung - apung di laut lepas. Royal Navy kemudian mengerahkan HMS Pandora dan HMS Forte untuk mencari SS Waratah di tempat terakhir kapal itu terlihat. Sayangnya pencarian ini tidak membuahkan hasil.
Pada tanggal 13 Agustus 1909, awak kapal "Insiza" mengaku melihat sebuah kapal pesiar yang duduga SS Waratah terombang ambing di lautan, namun tidak ada info dimana kapal Insiza melihat penampakan ini.
Pada bulan September 1909, Perusahaan Anchor Blue Line menyewa sebuah kapal bernama Uni Castle Sabine untuk mencari SS Waratah. Pencarian dilakukan hingga sejauh 14.000 mil, namun pencarian kapal ini juga tidak menghasilkan apa - apa.
Pada tahun 1919, seorang kerabat dari salah satu penumpang SS Waratah menyewa sebuah kapal bernama Wakefield. Dia melakukan pencarian selama 3 bulan, namun lagi - lagi tidak mendapatkan hasil.
Tahun 1925, Letnan DJ Roos dari Angkatan Udara Afrika Selatan ia melihat rongsokan sebuah kapal saat dia terbang melintasi Transkei. Dia berpendapat bahwa mungkin saja itu adalah kapal Waratah yang terapung di atas laut.
Tahun 1977, sebuah kuburan kapal ditemukan di mulut sungai Xora, Afrika Selatan, dan diduga salah satu diantara bangkai kapal itu adalah SS Waratah. tempat ini memang dikenal memiliki banyak bangkai kapal korban kapal U boat milik Jerman semasa Perang Dunia II dahulu. Upaya pencarian lebih lanjut dilakukan pada tahun 1991, 1995, dan 1997 namun tidak mendapat hasil.
Tahun 1999, sebuah berita di surat kabar melaporkan bahwa SS Waratah telah ditemukan 10 km dari lepas pantai timur Afrika Selatan. Sonar scan dilakukan oleh tim pencari yang dipimpin oleh Emilyn Brown seorang pimpinan NUMA ( National Underwater & Marine Agency ) menunjukkan bahwa terdapat kesamaan antara kondisi SS Waratah dengan kapal yang ditemukan tenggelam itu. Namun pada tahun 2001, setelah dilakukan penelitian lebih lanjut tentang kapal ini, hasilnya menunjukkan perbedaaan antara SS Waratah dengan bangkai kapal itu. Menurut peneliti, tampaknya tim Emilyn Brown telah menemukan kapal Meadow Nailsea, sebuah kapal yang tenggelam pada masa PD II akibat U boat milik Jerman.
Berikut foto - fotonya
Pada tahun 2004, Emilyn Brown yang selama 22 tahun menghabiskan waktunya untuk mencari SS Waratah itu akhirnya menyerah. " Aku telah kehilangan semua pilihan. saekarang aku tidak tahu harus mencarinya dimana lagi. ", kata Emilyn.
Penyelidikan Mengenai Sebab Hilangnya SS Waratah
Dewan Perdagangan bereaksi cepat atas hilangnya SS Waratah. Namun mereka sulit mencari bukti maupun petunjuk karena tidak ada satupun penumpang SS Waratah yang bisa dimintai keterangan kecuali Claude Sawyer yang turun di Durban.
Para ahli yang meneliti kapal ini setuju bahwa SS Waratah dirancang dan dibangun dengan baik. Kapal ini juga dalam kondisi layak jalan ketika melakukan pelayarannya yang kontroversial itu. Kapal ini telah lulus dalam berbagai inspeksi dari Dewan perdagangan yang memberi klasifikasi kapal ini " +100 A1", yaitu rating tertinggi untuk kapal yang telah lulus inspeksi mereka.
Tetapi, para awak kapal yang ikut terlibat dalam pembuatan kapal ini meragukan hal itu. Mereka mengatakan bahwa keseimbangan kapal ini sangatlah buruk. Bahkan hanya untuk memindahkan kapal ini dari pelabuhan, diperlukan sebuah pemberat untuk membuatnya stabil.
Namun, tentu saja, jika ada yang mengkritik kapal ini,tentu ada yang memujinya. Seorang mantan perwira yang ikut dalam pelayaran perdana Waratah mengatakan bahwa kapal tersebut sangatlah stabil dan mudah dikendalikan. Beberapa mantan krunya juga mengatakan bahwa SS Waratah telah dirancang dengan sempurna.
Terlepas dari berbagai komentar tentang kapal ini, kualitas kerja maupun produk dari perusahaan pembuat kapal dipertanyakan. Mereka dituding tidak menetapkan standar kualitas yang memadai terhadap produk mereka. Walaupun mereka membantahnya, tapi hal ini telah membuat perusahaan kapal mengalami kerugian.
Sebagian ahli berpendapat, karena SS Waratah adalah kapal yang difungsikan ganda, yaitu untuk penumpang maupun kargo. Diperkirakan ketika hilang, SS Waratah hanya memuat sedikit barang, sehingga berat minimal kapal yang ditetapkan oleh perusahaan pembuat kapal tidak terpenuhi. Karena sebab inilah SS Waratah tidak mampu bertahan ketika diterjang badai.
Teori Lainnya
Teori Freak Wave ( Gelombang Aneh )
Teori menjelaskan bahwa kemungkinan SS Waratah bertemu dengan Salah satu badai terburuk di Lautan Afrika Selatan. Gelombang ini dapat mencapai ketinggian 20 meter, dan apabila isu mengenai masalah kestabilan SS Waratah adalah benar, maka Teori ini mungkin saja ada benarnya. Profesor Mallory dari Universitas Cape Town (1973) menjelaskan bahwa gelombang yang diperkirakan memiliki ketingian hingga 20 meter itu terjadi antara Richards Bay dan Cape Agulhas.
Pusaran Air
Beberapa ahli juga berpendapat bahwa mungkin saja SS Waratah dihisap oleh semacam pusaran air yang besar hingga tersedot ke dalam lautan. Pusaran ini sering di temukan di perairan Afrika Selatan. Tapi, belum ada yang bisa menjelaskan seberapa besar dan kuat pusaran air itu hingga dapat menyedot kapal sepanjang kurang lebih 450 kaki itu.
Ledakan
Para kru kapal Harlow mengatakan bahwa mereka melihat cahaya di SS Waratah. Karena kesaksian itulah, sebagian orang berpendapat bahwa SS Waratah tenggelam karean ledakan di bagian penyimpanan batubaranya. Namun teori ini runtuh karena tidak mungkin kapal sebesar Waratah langsung hancur dan tenggelam sementara krunya tidak sempat menyelamatkan diri walau hanya satu orang.
Supranatural
Ada juga yang berpendapat bahwa SS Waratah telah lenyap secara gaib. Teori ini bermula dari pernyataan Claude Sawyer yang turun dari SS Waratah di Durban setelah dirinya mendapat penglihatan seseorang dengan pakaian khas jaman dulu. Sosok itu memegang sebuah pedang yang berlumuran darah. Karena di memperoleh penglihatan itu, Claude memutuskan tidak melanjutkan pelayaran bersama SS Waratah.
Kapal Lain Yang Bernama Waratah
Tahun 1848, sebuah kapal dengan nama yang sama, yaitu SS Waratah tenggelam di sekitar pulau Ushant, dekat kanal Inggris.
Tahun 1887, dua kapal dengan nama Waratah tenggelam di perairan Australia.
Tahun 1889, seluruh kru dari kapal yang bernama Waratah menghilang di dekat Cape Preston.
Tahun 1894, sebuah kapal juga dilaporkan menghilang di Samudera Hindia.
Data SS Waratah
Nama kapal : SS Waratah
Pemilik : W, FW dan AE Lund, Anchor Blue Line
Pelabuhan : Terdaftar di pelabuhan Inggris
rute pelayaran : London, Inggris ke Adelaide, Australia, Durban, Cape Town, Inggris
Pembangun : Barclay, Curle & Co
Peluncuran : 12 September 1908
Pelayaran perdana : 5 November 1908
Penutup
Hingga saat ini, SS Waratah belum ditemukan. Peristiwa hilangnya SS Waratah telah merugikan perusahaan pembuat kapal ini. Biaya pembuatan maupun perawatan yang dikeluarkan perusahaan sangatlah besar. Belum lagi citra buruk yang harus ditanggung oleh perusahaan. Namun, sisi baiknya adalah banyak perusahaan - perusahaan kapal lainnya yang meningkatkan kualitas dari kapal - kapal buatannya.
Itulah sepenggal kisah mengenai kapal yang tidak pernah ditemukan hingga saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar