Berkembangnya gairah orang China untuk anggur terbaik, telah memicu pasar domesik pada merek-merek anggur terkenal.
Di pinggiran Beijing, berdirilah Hotel Lafitte Beijing, sebuah replika istana Prancis. Disini, penggemar anggur dapat mencoba berbagai rasa impor dari Prancis, Chili, Italia, dan Australia.
[Wang Yanping, General Manager, Hotel Beijing Chateau Lafitte]:
"Anggur Lafitte memberikan kesan produk langka, mahal dan elegan. Hotel Lafitte ini juga sangat elegan, dan layanan kami membuat pelanggan merasa sangat akrab dan dihormati."
Hotel ini merupakan tempat terkenal untuk mencicipi anggur, dengan harga antara 22 hingga 1500 dolar.
Di China sendiri ada beberapa kebun anggur, tapi pecinta anggur China masih lebih menyukai anggur asli dari Prancis.
[Peter Gago, Kepala Pembuat Anggur, Penfolds]:
”Mereka yang benar-benar mendalami struktur, rasa, dan umur anggur, akan mencari berbagai gaya anggur. Mereka mungkin akan mulai dengan anggur merah, semakin banyak mereka belajar, mereka akan beralih ke anggur putih. Banyak negara yang mulai dengan putih lalu ke merah, jadi memang ada suatu perbedaan di negri ini.”
Fakta bahwa anggur memiliki lebih sedikit alkohol, telah membantu mendorong pasar.
[Frank Wang, Supporter Anggur]:
"Ada pepatah China yang berkata, jika tak ada alkohol, maka tak ada perjamuan. Saat saya keluar dengan teman, kami minum berbagai jenis alkohol sesuai dengan keadaan. Misalnya, dalam pesta ulangtahun, saya akan membawa sampanye dan di perjamuan biasa, saya akan membawa anggur merah dan putih. Jika banyak wanita dalam perjamuan, saya akan bawa anggur manis.”
Tahun lalu, China menjadi pasar ekspor terbesar di luar Uni Eropa untuk anggur Bordeaux melebihi AS, dengan pengecer menempatkan China sebagai pasar anggur terbesar kelima di dunia.
Selasa, 21 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar