Ada beberapa pendapat yang berkaitan dengan mimpi ini. Beberapa ilmuwan beranggapan, mimpi timbul sebagai bentuk rangsangan verbal, visual maupun emosi yang kita alami saat tidur. Ada juga yang menambahkan, mimpi merupakan gambaran acak dari impuls otak, dimana otak bisa melakukan recall memory, sehingga seringkali manusia menganggapnya sebagai untaian cerita.
Jadi, secara ilmiah, otak manusia dipercaya dapat menghasilkan 4 jenis gelombang yaitu gelombang Delta, Theta, Alpha dan Betha. Setiap jenis gelombang menyatakan perbedaan kecepatan getaran listrik pada otak manusia. Faktanya, saat tidur manusia mengalami 5 fase/tahapan, yang terdiri atas;
Light Sleep. Otot tubuh mulai melakukan relaksasi. Pada stage ini, seseorang masih mudah untuk terbangun. Gelombang yang diproduksi pada tahap ini adalah gelombang Theta yang bergetar dengan kecepatan 4-7 getaran perdetik.
Deeper Sleep. Pada fasa ini, tidak hanya otot yang melakukan relaksasi. Kecepatan bernafas dan denyut jantung pun menjadi lebih lambat, disertai penurunan suhu tubuh. Gelombang Delta yang memiliki getaran ter-pelan (0-4 getaran perdetik), mulai dihasilkan pada tahapan ini.
Deep Sleep, merupakan fasa dimana denyut jantung mulai terasa pelan, otak pun secara kontinyu menghasilkan gelombang Delta.
Deepest Sleep. Pada kondisi ini, tubuh sudah benar-benar terbiasa dengan kondisi tersebut, sehingga kita bisa tidur dengan sangat lelap.
Rapid Eye Movement (REM). Pada fasa ini, otak secara simultan memproduksi gelombang Alpha (8-13 getaran perdetik). Nafas lebih cepat, suhu tubuh sedikit meningkat, otot tetap dalam keadaan rileks namun denyut jantung kembali menjadi aktif. Pada saat inilah manusia biasanya mengalami mimpi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar